Serbuan Vaksin Astrazeneca Bagi Personil TNI di Belu Perbatasan RI-RDTL

oleh -149 views

Atambua,PatriotBatas.com-Ratusan personel TNI yang bertugas di daerah Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL menerima vaksinasi Covid-19 Astrazeneca yang digelar Kodim 1605/Belu.

Penyuntikan vaksinasi Astrazeneca tahap I menerapkan protokol kesehatan berlangsung di Rumah Sakit Tentara (RST) Atambua, Kelurahan Beirafu, Kecamatan Atambua Barat, NTT, Sabtu (27/3/2021).

Dandim 1605/Belu Letkol Inf Wiji Untoro memantau langsung penyuntikan vaksin oleh Letda CKM. dr Maulana Akbar kepada personel Kodim Belu, Yonif RK 744/SYB dan Kompi Kavaleri Atambua.

Letkol Wiji menuturkan, hari ini dilaksanakan dua kegiatan serentak vaksinasi Sinovac tahap II yang diikuti 52 personel TNI dan vaksinasi serbuan Covid-19 Astrazeneca program Kasad TNI.

“Vaksin Astrazeneca alokasi 110 personil TNI dari satuan Kodim Belu, Yonif RK 744/SYB, Kavaleri termasuk Satgas Pamtas. Sisanya akan kita selesaikan di hari berikutnya dari alokasi yang kita dapat 700 personel,” terang dia.

Ditegaskan, kegiatan ini wajib bagi seluruh personel TNI karena kita termasuk garda terdepan sebagai pelaksana penegak protokol kesehatan yang selalu berhubungan dengan masyarakat.

“Waktu penyimpanan vaksin astrazeneca ini hanya 6 bulan, karena itu harus segera digunakan. Soal kemampuan sama juga dengan vaksin Sinovac,” ucap Wiji kepada media disela-sela kegiatan.

google.com, pub-2294605306840270, DIRECT, f08c47fec0942fa0 google.com, pub-2294605306840270, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Lanjut dia, khusus personil Kodim Belu yang telah menerima vaksinasi sampai saat ini kurang lebih mencapai 300 personel. Efek setelah menerima vaksin mengantuk, karena itu diharapkan kepada personel jangan mengantuk saat berkendaraan dan jangan dipaksakan, bila perlu diantar jemput.

“Kalau ada gejala setelah menerima vaksin segera laporkan ke tim medis agar secara ditindaklanjuti. Sejauh ini untuk anggota yang memiliki riwayat penyakit tidak bisa divaksin,” ungkap Dandim Belu itu.

Kesempatan itu, Letda Ckm dr. Basri Nelson Manurung selaku Dokter penanggungjawab vaksinator mengatakan, perbedaan dari vaksin Sinovac waktu penyimpanan 3 tahun sedangkan Astrazeneca itu hanya 6 bulan waktu penyimpanan.

“Untuk tingkat keakuratannya beda tipis, Sinovac 60 persen tapi kalau untuk itu 63 persen,” terang dr. Manurung.

Ditambahkan, hari ini dua vaksin yakni Sinovac tahap II diikuti 52 orang personel, semantara untuk vaksin Astrazeneca alokasinya 110 personel dari Kodim Belu, Kikav dan juga Yonif Raider Khusus 744/SYB. (yb_paTas)

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.