Terduga Para Pelaku Keroyok Anak Dibawah Umur Belum Diamankan, Begini Kata Polisi

oleh -2 views

Atambua,PatriotBatas.com-Terduga pelaku pengeroyokan terhadap Enricko Loe (17) warga Sukabiren, Kelurahan Rinbesi, Kabupaten Belu, NTT perbatasan RI-RDTL belum diamankan aparat Polres Belu hingga kini.

Diketahui, kasus penganiayaan terhadap anak dibawah umur yang terjadi pada hari Senin tanggal 1 Januari 2024 dini hari sekira pukul 03.40 Wita telah dilaporkan pihak keluarga ke Mapolres Belu pasca kejadian.

Menurut, Alexander Frederick Loe selalu ayah kandung korban, kasus penganiayaan terhadap anaknya telah dilaporkan keluarga Satreskrim Polres Belu. “Saya sudah laporkan ke Polisi sejak tanggal 1 Januari 2024 sekitar pukul 11.00 Wita siang,” jelas dia, Kamis (4/1/2024).

Namun, hingga kemarin baru dua orang saksi yang dipanggil da dimintai keterangan oleh Unit PPA Polres Belu. Sementara terduga pelaku penganiaya belum diamankan.

Alex menuturkan, pada tanggal 1 Januari 2024 sekitar pukul 04.00 subuh dirinya
menerima informasi anaknya Enricko Loe Mau berada di Rumah Sakit setelah dikeroyok belasan orang di pertigaan Apodeti tepatnya pegadaian Agen Bus Sinar Gemilang.

Hasil pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka di bagian kepala akibat terkena pukulan benda tumpul dan dijahit sebanyak 6 kali. Selain itu juga luka diatas batang hidung, luka memar dan kemungkinan dislokasi di bahu sebelah kiri dipukul benda tumpul.

“Menurut dokter dislokasi karena hasil periksa terjadi bengkak dan korban tidak bisa angkat lengannya. Saya laporkan ke polisi berdasarkan apa yang disampaikan oleh anak saya,” sebut dia.

Menurut Alex, kronologi sebelum kejadian, sekitar jam 03.00 Wita, korban membawa speaker dari rumah menuju lokasi Pohon Natal yang berada di Samping Pegadaian Agen Bus Sinar Gemilang.

google.com, pub-2294605306840270, DIRECT, f08c47fec0942fa0 google.com, pub-2294605306840270, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sementara mereka buka musik, sekitar pukul 03. 40 dini hari tiba-tiba dari arah rumah keluarga besar Mak keluar sekelompok orang langsung melakukan penyerangan dengan lempar batu ke arah korban.

“Waktu mereka lempar kena korban dan Speakernya, namun korban tidak lari menyelamatkan diri karena merasa tidak bersalah. Korban melihat ke kiri dan kanan teman-temannya sudah lari. korban sempat angkat tangan, tapi terduga para pelaku datang langsung keroyok,” terang dia.

Selain dikeroyok, HP milik korban yang sedang digunakan memutar musik diduga dirampas oleh para terduga pelaku. Saat itu juga teman korban yang bernama Agus yang tidak lari berusaha untuk menyelamatkan korban, tak luput dari amukan para terduga pelaku.

“Selain Agus, ada juga teman korban lainnya bernama Andi yang awalnya mau selamatkan korban tapi jadi sasaran amukan para terduga pelaku. Korban sudah jatuh, mereka terduga pelaku terus melakukan penyerangan terhadap korban hingga mengalami luka cukup serius,” tambah Alex.

Sebagai orang tua korban, lanjut dia kasus yang menimpa anaknya sudah dibuat laporan polisi di Polres Belu. Kami berharap teman-teman Kepolisian bekerja secara profesional, mengusut kasusnya. Secepat mungkin bertindak agar para terduga pelaku bisa diamankan.

“Karena dikhawatir, terduga pelaku yang masih dibiarkan bebas berkeliaran akan terjadi aksi balas membalas,” pungkas Alex.

Senada ibu kandung korban, Ermelinda Fatima menilai pihak Kepolisian lamban dalam penanganan kasus pengeroyokan terhadap anaknya. Sebab terduga para pelaku masih berkeliaran belum diamankan. “Harusnya, terduga para pelaku diamankan dulu untuk hasil penyelidikan lebih lanjut bukan dibiarkan seperti ini,” kata dia.

Terpisah, Kapolres Belu melalui Kasi Humas, AKP I Ketut Karnawa yang dihubungi media, Jumat (5/1) menyampaikan, kasusnya masih dalam penyelidikan, karena ada terdapat tiga laporan.

“Kalau sudah ditetapkan pelaku sesuai keterangan saksi pasti nanti ada pemanggilan atau penangkapan,” ujar dia. (yb_paTas)

No More Posts Available.

No more pages to load.